Itu bukan hak kamu. Itu milik orang lain. Tidak boleh di bawa pulang, karena itu sama saja nama-nya dengan mencuri.Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger se-dunia.
Kali ini saya ingin berbagi kisah dengan kalian. Sebuah kisah nyata yang
benar-benar terjadi dan kisah ini sangat berpengaruh dalam kehidupan
dan karir seseorang, sejak dari kecil hingga ia beranjak dewasa.
Pada suatu waktu, di Kota Makassar hiduplah seorang anak lelaki kecil yang masih kelas satu Sekolah Dasar 129 Kunjung Mae. Anak lelaki kecil itu sering dipanggil dengan sebutan nama “Openg”. Suatu hari anak lelaki kecil itu pulang dengan riang gembira dari sekolahnya yang terletak di jalan Andi Mappanyukki kota Makassar, tangannya penuh dengan kapur tulis
yang diambilnya dari dalam kelas tanpa seizin gurunya bukan kapur tulis
baru, tapi potongan-potongan kapur tulis sisa bekas pakai guru
kelasnya.
Sesampainya di rumah, anak kecil itu yang merupakan anak kelima dari enam bersaudara, bertemu dengan Ibu-nya yang bernama Hj.Siti Maryam.
Openg-pun di tanya oleh ibu-nya, Kapur tulis milik siapa itu ?. Dan
Openg pun menjawab, “Saya ambil Bu, dari kelas tadi, sisa bekas pakai
guru saya.”
Tak diduga dan tak disangka, Ibunya menjadi marah saat mendengar jawaban
anak lelaki itu. Seketika itu juga Sang Ibu menyuruhnya untuk segera
mengembalikan potongan-potongan kapur tulis itu ke sekolah.
Anak lelaki kecil itu heran dan kaget melihat kemarahan ibu-nya. Ia pun
bertanya, mengapa ? Toh kapur tulis itu sudah pendek, sisa bekas pakai
guru-nya.
Sang Ibu-pun menjelaskan bahwa kapur tulis itu bukanlah miliknya,
meskipun sudah pendek dan bekas pakai. “Itu bukan hak kamu. Itu milik
orang lain. Tidak boleh di bawa pulang, karena itu sama saja namanya
dengan mencuri. “ jawab ibu-nya.
Akhirnya, keesokan hari-nya, Openg diantar ayahnya yang bernama Andi Samad,
ke sekolah untuk mengembalikan potongan kapur-kapur tulis itu. Dan
pengalaman masa kecil saat berada di Sekolah Dasar takkan pernah
terlupakan hingga anak lelaki kecil itu beranjak dewasa.
Dan kini anak lelaki kecil itu telah dewasa dan memilih bidang hukum
sebagai jalur pendidikannya, setelah menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Openg-pun kemudian menjadi
advokat dan akhirnya menjadi salah satu tokoh nasional di negeri ini
karena dia selalu berteriak lantang mengajak semua penduduk negeri
Indonesia untuk melawan dan memberantas Korupsi.
Pada tanggal 16 Desember 2011 anak lelaki kecil itu yang kini telah dewasa, akhirnya dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menggantikan ketua sebelumnya.
Tahukah sahabat-sahibit blogger se-dunia siapa nama lengkap anak lelaki
kecil yang menjadi tokoh sentral kisah nyata ini ??? Tak lain dan tak
bukan anak lelaki kecil itu bernama Dr.Abraham Samad SH.MH. Dan sekarang beliau menjadi salah satu tokoh bangsa yang berdiri di garda terdepan dalam aksi pemberantasan korupsi
"Sewaktu kecil, saya pernah mencuri kapur tulis untuk dibawa pulang ke rumah. Namun sampai di rumah, ibu meminta saya untuk mengembalikan kapur tersebut karena perbuatan itu tidak baik. Saya pun mengembalikan-nya. Nilai itu (tidak mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak kita) begitu membekas hingga sekarang, dan mungkin nilai-nilai seperti itulah yang mengantarkan saya menjadi Ketua KPK sekarang ini,"
[Abraham Samad - Ketua KPK 2011-2015]
0 komentar:
Posting Komentar